Di era digital, waktu menatap layar meningkat drastis. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2025, sekitar 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan akibat penggunaan gawai berlebihan dan gaya hidup modern. Salah satu solusi populer yang kini banyak dibicarakan adalah operasi LASIK — tindakan medis dengan teknologi laser untuk memperbaiki kelainan refraksi mata. Namun, di balik popularitasnya, masih banyak mitos yang beredar dan menimbulkan keraguan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai tindakan LASIK dan perawatan kesehatan mata, informasi lengkap dapat dibaca di tautan resmi ini. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif fakta dan mitos seputar LASIK, agar pembaca mendapatkan pemahaman yang benar sebelum mengambil keputusan.
Apa Itu Operasi LASIK dan Bagaimana Prosedurnya
LASIK merupakan teknologi koreksi penglihatan yang terus berkembang pesat. Sebelum membahas mitos seputarnya, penting untuk memahami dasar dari prosedur ini terlebih dahulu.
Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur medis menggunakan laser excimer untuk memperbaiki bentuk kornea. Tujuannya agar cahaya dapat difokuskan tepat di retina sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Prosedur ini umum digunakan untuk mengatasi rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.
Sebelum tindakan LASIK dilakukan, dokter akan memeriksa kondisi mata secara menyeluruh. Pemeriksaan meliputi ketebalan kornea, tingkat minus atau silinder, serta riwayat kesehatan mata. Selama tindakan, dokter akan membuat lapisan tipis (flap) pada kornea menggunakan alat khusus, kemudian membentuk kembali jaringan kornea dengan laser. Proses ini umumnya berlangsung kurang dari 30 menit dan pasien tidak perlu rawat inap.
LASIK direkomendasikan bagi individu berusia di atas 18 tahun dengan ukuran minus atau silinder yang stabil selama minimal satu tahun. Calon pasien harus memiliki kornea yang cukup tebal dan tidak menderita penyakit mata seperti glaukoma atau infeksi kornea.
Mitos Seputar Operasi LASIK yang Masih Sering Dipercaya

Banyak orang enggan menjalani LASIK karena mendengar cerita yang belum tentu benar. Berikut beberapa mitos populer dan penjelasan faktualnya.
1. Mitos: LASIK Menyebabkan Mata Buta
Faktanya, LASIK merupakan salah satu prosedur medis dengan tingkat keberhasilan tinggi. Berdasarkan data American Refractive Surgery Council, lebih dari 95% pasien LASIK merasa puas dengan hasilnya. Risiko kebutaan hampir tidak ada jika tindakan dilakukan oleh dokter ahli menggunakan teknologi terkini.
2. Mitos: LASIK Tidak Permanen
Sebagian orang menganggap hasil LASIK hanya sementara. Padahal, efeknya bersifat jangka panjang. Perubahan penglihatan yang mungkin terjadi biasanya disebabkan oleh proses penuaan alami (presbiopia), bukan karena efek LASIK itu sendiri.
3. Mitos: Semua Orang Bisa Menjalani LASIK
Tidak semua orang cocok menjalani LASIK. Orang dengan kornea tipis, penyakit mata berat, atau gangguan sistem imun tidak disarankan. Karena itu, pemeriksaan awal menjadi langkah wajib sebelum tindakan.
4. Mitos: Prosedurnya Menyakitkan
Banyak calon pasien khawatir LASIK terasa menyakitkan. Faktanya, tindakan dilakukan dengan anestesi tetes sehingga pasien tidak merasakan sakit, hanya sedikit tekanan ringan yang berlangsung beberapa detik.
Fakta Penting Sebelum dan Sesudah Menjalani LASIK
Agar hasil LASIK optimal, penting memahami hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum tindakan dan cara merawat mata setelahnya.
1. Pemeriksaan Awal Adalah Tahap Wajib
Dokter akan memeriksa kondisi mata secara detail untuk memastikan LASIK aman dilakukan. Pemeriksaan ini mencakup analisis bentuk kornea, pengukuran tekanan intraokular, dan evaluasi kelainan refraksi.
2. Proses Pemulihan Relatif Cepat
Sebagian besar pasien melaporkan peningkatan penglihatan hanya dalam waktu 24 jam. Namun, disarankan menghindari aktivitas berat, berenang, atau mengucek mata selama masa pemulihan. Dokter biasanya memberikan tetes mata untuk mencegah infeksi dan menjaga kelembapan.
3. Hasil LASIK Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup
Setelah menjalani LASIK, banyak pasien merasa lebih bebas beraktivitas tanpa ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Hal ini tentu membantu ibu aktif dalam menjalankan rutinitas, seperti mengurus keluarga, bekerja, atau bepergian.
Tips Menjaga Kesehatan Mata Setelah LASIK
Merawat mata pasca LASIK penting untuk mempertahankan hasil optimal. Beberapa langkah sederhana dapat membantu menjaga kondisi mata tetap sehat.
1. Hindari Menatap Layar Terlalu Lama
Paparan layar berlebihan dapat menyebabkan mata kering. Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek berjarak 20 kaki.
2. Gunakan Pelindung Mata dan Tetes Sesuai Anjuran Dokter
Kacamata pelindung membantu mencegah debu atau partikel asing masuk ke mata. Gunakan tetes mata sesuai resep untuk menjaga kelembapan dan kenyamanan.
3. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Meski penglihatan terasa normal, pemeriksaan rutin tetap penting. Dokter dapat memastikan hasil LASIK tetap stabil dan mendeteksi dini jika ada perubahan pada kornea.
Kesimpulan
Operasi LASIK adalah inovasi medis modern yang efektif dan aman untuk memperbaiki gangguan penglihatan. Prosedur ini terbukti memberikan hasil jangka panjang dan membantu banyak orang memperoleh kualitas hidup lebih baik. Meski begitu, penting memahami fakta medis dan tidak mudah percaya pada mitos yang beredar. Pemeriksaan menyeluruh oleh tenaga profesional menjadi langkah bijak sebelum menjalani LASIK.
Bagi ibu aktif, memiliki penglihatan sehat bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga mendukung produktivitas dan kebahagiaan keluarga setiap hari.